Template by:
Free Blog Templates

Sunday, October 17, 2010

Bekerja, Pentingkah Untuk Hidup Kita ??


Hanya dua pertanyaan sih:
1. Kenapa kita harus berusaha mencari uang untuk kebutuhan hidup.
2. Kenapa juga kita harus bekerja mencari kubutuhan duniawi sedang itu semua tidak dibawa ke akherat.

Masuk akalkah kalau saya jawab begini:
Pertama, Menurutku sebenarnya mendapatkan uang itu hanyalah imbas dari kiprah kita melakukan amanat. Bukankah konon manusia dicipta sebagai khalifah (pengemban tugas kebaikan di dunia): pertama, membantu orang lain ( usaha jasa) atau membantu memenuhi kebutuhan orang (usaha dagang). Untuk jasa (misalnya bekerja) tanpa modal kita digaji. Modalnya adalah kita membantu kelancaran perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masayarakat. Lalu karena masyarakat terbantu, ia memberikan imbalan kepada perusahaan dan mengalir gaji buat kita. Jadi di sini ada hukum keseimbangan (keadilan). Di sini rupanya bekerja/ berdagang bukan mencari uang tetapi niatnya adalah melaksanakan amanat sebagai khalifah yaitu memberikan kesenangan kepada orang lain. Dalam istilah kyai itu disebut: Idkholussururr … memberikan pelayanan kepada msayarkat. Ini salah satu ciri manusia yang bermanfaat (bertaqwa). Kedua, Justru karena harta (uang) tidak dibawa mati, maka kita harus bekerja. Untuk apa? untuk bisa bertahan hidup di dunia. Bukankah menjaga hidup berarti ada banyak kesempatan berkarya lebih banyak? dan bukankah dengan demikian bisa menabung di akherat? Sebab badan kita diciptakan dari unsur tanah yang sangat labil maka perlu tenaga, energi, asupan gizi, pertumbuhan badan yang sehat dll. Sebagaimana asal manusia dicipta dari lumpur bau, maka ia akan kembali lagi menjadi lumpur itu … sedangkan unsur ruhnya agar tetap bersih. Jadi semua pekerjaan dan tugas2 seabrek yang kita emban itu sejatinya adalah karena kita dilahirkan untuk menjadi orang yang sangat spesial sehingga bisa bermanfaat kepada orang lain. Bukankah memang begitu kata nabi: Afdoulunnas anfa ’uhum linnas… (sebaik manusia adalah yang amat berguna bagi manusia lain). Dengan banyaknya manfaat yang kita kerjakan juga sebaliknya, maka argo amal kita akan terus secara automatis mencatat dan konon nanti di akherat akan disaksikan sendiri … seberapa yang manfaat dan seberapa yang tidak.

0 komentar:

Post a Comment

Sebelum anda pergi, mohon tinggalkan jejak melalui saran atau kritik dengan komentar di blog saya yang masih newbie..